Monday 17 November 2014

Tuhan bukan dalam kendali serta tunduk oleh prasangka kita, 

Dia berkehendak dengan segala keMaha KaryaanNya, dengan keMaha BesaranNya, 
dengan episode-episode terbaik yang ditulisNya,

Bagian kita cukup dengan berprasangka baik atas segala episode-episode yang telah terbuku apik dalam kuasaNya
Berusaha mewujudkan kehambaan maksimal dengan segala apa yang kita mampu

Dan 
Merasa lemahlah dihadapanNya tetapi yakin Dia begitu kuat lalu Dia akan menguatkan kita
Merasa tak berdayalah dihadapanNya namun yakin Dia Maha Perkasa, lalu Dia akan menaungi kita

Merasa bodohlah dihadapanNya, tapi ilmuNya begitu luas, kemudian Dia akan memahamkan kita

Merasa fakirlah di depanNya, namun sangat yakin Dia maha Kaya, tunggulah Dia akan mencukupi kita


Saturday 28 June 2014

Hadirkan Cinta


Hadir memberi makna ada dan terasa keberadaannya. Menghadirkan cinta berarti mengadakan cinta, lalu melakukan sesuatu agar terasa keberadaan, manfaat, bahkan indahnya.
 
Cinta bukan seperti batu batu yang mudah ditemukan dijalan, atau 

Friday 9 May 2014

Meletakan keromantisan

Banyak orang mengekspresikan keromantisan dalam berbagai macam cara, memberikan kejutan hadiah, candlelightdinner dan semacamnya. Yang sering dilalaikan terkadang adalah cara mengekspresikan keromantisan tidak sesuai dengan objeknya, apalagi aktivitas oleh subjek-objek beda jenis yang masih berlabel haram misalnya berduaan di tempat gelap tanpa ada seorang pun menemaninya, berpegangan tangan dengan mesra sambil pegangan lainnya. Ini cara yang tidak melihat objeknya


Menurut saya keromantisan bisa kita ekspresikan dengan siapapun asal tepat caranya. Keromantisan harus punya frame sendiri namanya aturan, yang membatasi sejauh mana kita dapat melakukan keromantisan itu, istilahnya kalau di agama islam adalah syari’at.

Friday 2 May 2014

be a "kontraktor #1

Mungkin profesi yang tertulis diatas adalah profesi yang akan saya lakoni 3 tahun kedepan, insyaAllah. Sekalipun saya tak pernah berpikir untuk melakoni profesi tersebut. Bukan hanya karena gelapnya profesi diatas yang menjadi momok, terkhusus saya akan bertanggung jawab atas jutaan manusia yang beraktivitas dalam “hasil karya” saya nantinya. Itulah mungkin yang membuat saya berpikir 100 kali untuk memilih plan B atau C.

Tapi, beberapa waktu lalu saya baru saja menyelesaikan tahap akhir untuk menuju kesana, meski harus menyelesaikan skripsi dan beberapa urusan kampus lainnya. Niat awal coba-coba, tapi lha kok ya rejeki, “yo wis dijalani dulu saja” kata orang tua.  

Isu mengenai gelapnya dunia diatas ternyata terklarifikasi oleh pewawancara saya yang tersirat menceritakan panjang lebar mengenai hal tersebut. Beliau menceritakan bahwa hal-hal tersebut adalah suatu yang akan dihadapi di lapangan, dan itu akan menjadi hal-hal wajar bagi yang sudah lama disana, pun idealisme-idealisme dari kampus yang terkadang tak bisa di paksakan ketika berada di lapangan. Kemudian beliau mengakhiri pembicaraannya denga kata tapi, “tapi ingat, itu adalah ulah person bukan perusahaan.” Ya mungkin pungkasan kalimat itu yang membuat pikiran saya sedikit terbuka untuk mantap melakoni profesi itu.

Mari kita tunggu saja episode-episode selanjutnya dari Tuhan,

Banyak cara menunuju ke syurga, meski harus bertatih-tatih menghilangkan lumpur yang tak ada habisnya. 




" Aku mencintaimu dengan cara yang baik, 
maka aku juga akan meminangmu dengan cara yang baik pula"

Wednesday 26 March 2014

Fase “Zone”


                Dalam dunia per-basketan kartun ada istilah yang dinamakan Zone. Apa itu Zone
Dalam kartun tersebut diceritakan bahwa zone itu adalah suatu keadaan yang dirasakan seorang pemain basket dimana seorang tersebut dapat mencapai titik maksimal kemampuannya, mencapai 100%. Yang membuat si pemain dapat bermain total, lepas, mencapai level tertinggi permainannya. 
Fase zone membuat pemain bermain ibarat seorang pemain super, untouchable, layaknya seorang pemain level dewa. Fase Zone tidak bisa dirasakan oleh semua orang, hanya orang-orang tertentu yang bisa merasakannya. Bahkan di anime tersebut diceritakan hanya dua orang yang bisa memasuki fase tersebut dari sekian banyak tokoh yang ada.


Tuesday 25 March 2014

Wanita Pujaan (2)

cittt..” ku rem dan kumatikan mesin motor tuaku kemudian aku beranikan diri untuk menemui Novi yang kala itu sedang mengistirahtkan badannya yang sangat kecapekan menuntun kendaraannya.
Maaf mbak, saya tadi melihat Mbak sedang menuntun motor, apa bannya bocor/kendaraannya gak bisa nyala?” Tanyaku

Aku melihat begitu ketakutannya wajahnya, membayangkan aku akan melakukan sesuatu buruk kepadanya.
Mas siapa ya? Jangan macem-macem, atau saya teriak nih!” teriak takut Novita

Aku pun coba meyakinkannya, “Tenang mbak saya tak punya niatan jahat apa-apa, tadi saya melihat mbak begitu kepayahan menuntun motor, apa motor mbak sedang bermasalah? Saya menawarkan bantuan kepada Mbak, lagian kalau mbaak teriak juga gak bakal ada orang yang datang kesini”. Dengan senyum aku coba menenangkanya
.
ooh, maaf mas. Iya, ini gak tau kenapa tiba tiba motornya gak mau nyala. Gak tau accunya, atau businya saya gak ngerti” Novita mencoba menjelaskannya pada ku. Terang aja aku tidak terlalu paham masalah mesin-mesin seperti itu, secara tiap hari aku hanya bergelut dengan kabel dan arus yang tak pernah terlepas dari benakku.

Okke mbak, gini saja, karena saya juga belum tau apa permasalahnnya, lebih baik besok aja dibawa ke bengkel, gak mungkin juga malam malam ada bengkel buka, motor mbak biar saya bawa aja, mbak pake dulu motor saya buat pulang kerumah mbak, mbak kosnya dimana ya?” Aku coba tawarkan solusi itu padanya, dengan spontan dia jawab,

Loh apa tidak ngrepoti mas? Lha wong ini dekat aja, biar saya tuntun sendiri? Apa jangan jangan mas nya ini…tolong..

Mbak mbak, saya samasekali gak ingin beriat jahat pada mbak, saya ikhlas, saya merasa bersalah saja kalau membiarkan seorang gadis pulang sendiri dengan menuntun motor ditengah malam kayak gini, kalau ditengah jalan diapa apain orang gimana coba? Jadi saya yang salah udah ngebiarin mbak. Udah, ini KTM saya, ini no hp saya besok kita janji ketemuan di bengkel, saya minta no hp mbak biar gampang hubunginya” 

Itu jawabanku saat itu. Setelah aku berkata demikian, Novita langsung meng-iyakan penawaranku itu, dia beri aku no hp nya, kemudian dia langsung menaiki motorku untuk menuju kekosannya yang ternyata di daerah Jakal. Entah kenapa rasa kekhawatirannya tentang niat jahat yang jangan jangan ada pada diriku, tiba tiba berubah menjadi rasa keperayaanya padaku. Padahal jika dilihat-lihat, jika aku jual motornya, bisa aku dapat harga 1,5 kali lipat motor tuaku. Entah kenapa, prasangka tersebut, hilang dengan sekejap.

Bolehkah ku sapamu lewat untaian doa, 
ku tatapmu lewat teropong taqwa, 
ku dengarmu lewat irama surga, 
ku buktikan lewat janji suci selamanya

Wednesday 19 March 2014

Sahabat #2

Muhammad Ibnu Falah Adinugraha (bener toh?)
Cerdas, pandai olah kata, pandai manage hati, pekerja sejati, sikap petarungnya jadi karakter khas “mbah” yg satu ini.
Ini sahabat masa kecilku,ketika duduk dibangku SD aku sudah mengenalnya dengan baik dan sampai saat ini.Yap beliau sering dipanggil MBAH oleh kami, karena beliau orang yang paling tua.
Beliau juga sebagai teman diskusi yang enak. Gak bakal bosen-bosen nya membahas dakwah, jodoh ketika "duduk berdua" dengan beliau.
Ketika SMP aku sempet agak menjauh dari beliau (dramatis), karena beliau ikut OSIS, dan sangat aktif. yang ketika itu aku tidak gabung dengan OSIS. Tapi Allah mendekatkan kami lagi ketika kami di SMA. Meski tidak pernah satu kelas, hampir setiap hari ketemu dengan beliau. Karena kami berada di satu organisasi ROHIS, OSIS, HIMPARISBA. Nah aku mengenal HIMPARISBA juga dari beliau. Dan akhirnya beliaulah yang memegang setir HIMPARISBA pada zamannya. 
Sampai sekarang pun aku masih banyak komunikasi dengan beliau. Meski tak satu sekolah lagi, kita tetep komunikasi dnengan baik. Yap, beliau sekolah di Institut terbaik negeri, ITB.


Sampai saat ini, pembahasan utama ketika kita bertemu pun adalah seputar jodoh (gak bosen-bosen). Tapi aku belajar banyak dari beliau, mulai dari kegigihanya, solihnya, tempat aku sering bertanya masalah agama. Adi insyAllah kau akan menemukan pendamping yang lebih solihah dari mbak septina (ahai). Cita-citanya apa yap?, ah beliau ingin mengabdi untuk negrei dan agama. Menjadi seorang cendekiawan muslim yang hebat di Indonesia :)

Sahabat #1

Ketika mengingat saat-saat perjuanganku dulu (sampai sekarang juga sih), aku akan ingat ke tiga sahabat yang paling aku kagumi diantara sahabat-sahabat yang lain..
Entah apa yg dahulu bisa mempertemukan kita, tapi kisah kita akan menjadi kenangan apik tersendiri.
Yup tepatnya ketika masa SMA, saat di SMA satu Blora. Inilah mereka :



Saturday 15 March 2014

Wanita Pujaan (1)

Sudah terhitung setahun semenjak kelulusannya, tak ku dengar kabar darinya. SMS yang aku kirimkan hampir tiap hari, tak pernah sekalipun terkirim ataupun melalui telepon yang selalu terdengar suara operator bahwa nomor yang anda hubungi diluar jangkauan . Lewat media sosial, tak pernah kudapati broadcast apapun dari akunnya.  Mungkin dia sudah lupa denganku dan sudah terlalu sibuk dengan aktivitas barunya, sudahlah sudah kumaafkan semuanya, termasuk 7 bulan yang lalu saat dia tidak datang di acara kelulusanku.

Aku masih ingat ketika dulu kami sering bersama, tertawa, bercanda, dan sekarang aku merasakan apa yang namanya rindu itu. Seorang gadis nan cantik jelita, baik, dan juga berproses untuk lebih solihah, Novita Dwi Arinda, yang sering aku sapa akrab dengan nama Novi.
Seorang wanita dari suatu desa kecil di sebelah barat bandung yang merantau jauh ke Yogyakarta, belajar di Fakultas Kedokteran, jurusan pendidikan dokter, Universitas Gadjah Mada. Meski kampus kami bertetangga, kami tak pernah sekalipun berjumpa dan berkenalan sebelumnya. Dan mungkin saat itu adalah awal aku bertemu dan berkenalan dengannya, dan awal lembar-lembaran kenangan itu tertulis

Keringat Pengabdian


Tetes keringat  menjadi saksi,
Saksi perjuangan abadi,
Mengabdi untuk ibu pertiwi

Berjejer satu, dua, tiga, hingga puluhan jejer untuk sesuap nasi
Dari yang duduk hingga berdiri, dari yang beralas tikar atau hanya sehelai goni
Tak peduli caci maki, hanya wujud bukti kepada wakil negeri,
Anak negeri, mampu berdikari
Dari tepi mereka mengabdi

Dingin hawa , tak jadi alasan untuk berdiam raga
Kapal nan tua, jadi teman setia, petang hingga pagi buta
Meski tak pernah sangka, berapa ekor yang terjala
Tak sekalipun takut leyapnya nyawa
Dari samudra mereka berkata, negeri kita kaya

Panas terik terus menyinari
Tetap tak goyahkan langkah kaki
Cangkul dan sapi, sejati mendampingi
Andai sehari cuti, berjuta rakyat lapar dan mati
Dari hamparan padi mereka berjanji, tak akan pernah sekalipun berhenti

Monday 10 March 2014

Kau tahu apa itu Rindu?

Rindu itu ingin sekali bertemu
Rindu itu ingin menatap matamu
Rindu itu ingin ku jabat tanganmu
Rindu itu ingin peluk erat dirimu
Rindu itu terus memuji dirimu
Rindu yang menjaga hatiku
Rindu yang akan terus ku tunggu
Sampai saat ku jumpa wajahmu


Ya Rosulillah..

Wednesday 5 March 2014

Cerita UNIK di Panti RapiH

Sudah beberapa minggu saya mengkonsumsi obat tablet warna merah, yang diminum 4 tablet langsung sekali telen tiap hari nya.. Ya penyakit paru-paru yang entah saya dapatkan virus/bakteri itu darimana, mungkin dari kolam lele, atau pas KP di Sardjito itu telah menyerang organ paru saya. Setelah seminggu berbaring di RS, 
dokterpun mendiagnosa saya terserang penyakit yang namanya PNEUNOMIA

Haha, saya juga baru pertama kali denger kata2 medis itu. Gejalanya sih Cuma ketika batuk ada darahnya, atau lebih sering disingkat batuk darah. Tiba- tiba dari dada, pengen keluar aja itu yang namanya darah. Mirip dengan TBC, tapi setelah dites dahak hasilnya minus/negative. Itu jadi pengalaman pertama saya masuk rumah sakit,pertama kalinya ngerasain yang namanya infuse, kapok pokoknya…
dan gak bakal kelupaan deh kejadian2 yang ada disana. Lucu juga soalnya, saya memilih untuk masuk RS Panti Rapih, yang notabene RS punyanya yayasan agama tetangga. Jadi wajar kalau tiap kamar diberi ornamen2 keagamaan, dan disetiap kamar dipasang radio/speaker yang tiap pagi sekitar jam 8, isinya tausiyah ruhani ala agama sebelah. Diselingi juga dengan nada2 khas ruhaninya. Karena gak tau cara matiinya maka diputuskan buat ngencengin volume tv dengan sekenceng-kencengnya.


Tak Sengaja

Aku pikir aku melihat surga ketika berjumpa denganmu,Engkau begitu anggun, cerdas dan pintar, mudah membaur.

Aku pikir aku melihat surga ketika melihat dirimu. Engkau yang sangat tinggi untuk digapai, rasanya tak sebanding jika diri bersanding disampingmu.

Ujian Bekedok Bencana


Para Maskerer’s sedang beredar di DIY sekitarnya. Mulai dari yang muda, hingga yang tua. Tentu saja, hal tersebut berlangsung sebagai dampak dari letusan Gunung Kelut. Kurang lebih 2 hari yang lalu, tepat malam hari gunung kelut meletus. Dan ngeri untuk bayangin seberapa jauh, tinggi letusannya. Secara letak gunung itu di Kediri, dan abu vulkaniknya sampai Jogja bahkan Bandung. Tepat sebelum berangkat kemasjid, buat solat subuh, keluar, dan menemukan banyak saljunya Indonesia medarat di permukaan, ah bayangannya Gunung Merapi tercinta, ee, ternyata Kelut. Yang katanya sih, jumlah erupsi kelut itu lebih besar dari erupsinya merapi dalam 2 hari (jika ditotal). Tapi selama 1 bulan erupsi kelut yang 2 hari itu berjumlah sama dengan erupsinya merapi (erupsi=jumlah material yang keluar). Ngeriii....dan bayangkan aja tinggi eksplosif nya sekitar 20 km..MasyaAllah.
Abu-abu vulkanik yang mendarat di DIY mengakibatkan kota jogja terselimut kabut debu, jarak pandang terganggu. Selain itu abu vulkanik juga sangat mengganggu pernafasan dan pengelihatan. Yah, meski belum pernah ngerasain salju,anggap saja abu sebagai pemanasan sebelum ketemu salju beneran.hhehe
Dan sepanjang dua hari kebelakang kita akan sering bertemu dengan orang-orang bermasker, mulai dari masker berwarna kuning, biru, ataupun orang yang sengaja membalik masker birunya, so yang kelihatan warna putihnya. Mulai dari masjid, tempat laundry, warung makan semua orang pake masker, entah gimana yang makan sambil pake masker. Pun dari mulai yang jadi relawan, bagi-bagi masker gratis, bikin posko bencana, atau yang sengaja ngebendung selokan buat ngambil airnya untuk ngebersihin abu-abu yang ada dijalan. Kita akan menemukan Eropanya Indonesia di DIY. Dan sengaja kemarin jalan2 ke Teknik UGM, pulang ke kosan udah jadi seperti manusia  abu, pakaian hitam jadi coklat semua. 

Saturday 25 January 2014

Ilyas Mengenalnya


Alhamdulillah, Ilyas begitu terharu dan bahagia ketika mendengar bahwa sahabatnya telah menggenapkan separuh agamanya. Dia  yang Ilyas kenal sebagai seorang muslimah yang rapuh, tetapi begitu taat dalam ikhtiar dan doa doanya. Yaa, Ilyas sangat mengenalnya..
Sekitar 6 tahun lalu, Allah berikan kesempatan mereka untuk mengenal satu sama lain, ya ketika itu mereka duduk di bangku kelas 2 SMA. Ilyas baru mengetahui, jika dia juga termasuk aktivis ROHIS sejak kelas satu, dan kemudian dia termasuk salah satu akhwat penggerak ROHIS SMA Ilyas…
Dia mendapatkan amanah sebagai kordinator kemuslimahan ketika itu, saat Ilyas dipercaya untuk memegang kendali ROHIS. Haha, mana mungkin Ilyas tak mengenal pengurus harian Ilyas…lha wong tiap minggu mereka selalu dipertemukan dalam syuro ROHIS. Ilyas masih ingat, program kerja Muslimah rutin tiap pekannya, yaitu kajian Muslimah hari jumat setelah pulang sekolah..hehe, mungkin cuma itu kali ya..
Meskipun demikian Ilyas termasuk orang yang jarang berinteraksi dengan dia dibanding akhwat akhwat ROHIS lainnya, karena memang mungkin dia agak pendiam, dan lebih suka untuk menjaga pandangan..MasyaAllah.. Setelah dipertemukan dibangku kelas 2 Ilyas jadi lebih tau bagaimana karakter sebenarnya.. santun, sopan.
setahun kemudian tenyata Allah juga mempertemukan mereka lagi dibangku kelas 3..wah..Ilyas juga mulai ada perasaan yang gak enak.. Kabar angin yang beredar bahwasanya ada sifat didiri Ilyas yang mengganjal perasaan dia, entah apalah itu namanya..tapi karena Ilyas orangnya cuek, Ilyas tanpa sedikitpun menganggap bahwa itu adalah sesuatu yang penting..afwan. Jujur saja, ketika itu ada sesosok mahluk yang sangat menarik perhatian seorang Ilyas, maka Ilyas putuskan untuk tidak merespon dia..hihi
Ilyas masih ingat ketika itu, setelah salat tarawih, dengan mengendarai motor MegaPro yang baru pertama kali buat Ilyas itu sekencang-kencangnya, dan tanpa sadar di sebuah pertigaan ada motor bebek yang akan menyeberang..brukk.. Ilyas telah menabrak 2 orang gadis..kemudian Ilyas berdiri, mendirikan motor, Ilyas berkali-kali mengedipkan mata, ternyata yang Ilyas tabrak adalah dia dan teman ceweknya, yang ketika itu selesai menyelesaikan urusan di fotokopian..wah Ilyas hanya bisa terbengong, saat dia merintih kesakitan, dan dibopong oleh teman Ilyas..pertanyaan tidak apa2 mbak, hanya dibalas dengan senyuman dan kata gakpapa kok…afwan Ilyas benar2 merasa bersalah saat itu..mungkin saja rasa/luka memarnya masih sampai sekarang, please for give me mbak.. Pasca tabrakan tersebut dia sering merintih kesakitan di bagian pingganggnya.. Afwan mbak bro..
Ilyas juga begitu nampak bersalah ketika dia tidak dapat boncengan/tebengan saat foto perpisahan kelas. Meski saat itu Ilyas sendirian, sangat tidak mungkin Ilyas memboncengkan dia. Seingat Ilyas dulu kita bener2 dikejar waktu, sudah tak sempat untuk menunggu dia yang sedang perjalanan dari rumah menuju kota..hanya niatan saja, Ilyas begitu ingin balik dari lokasi pemotretan untuk menuju kos2an dia yng berjarak sekitar 30 menitan. Tapi Ilyas begitu heran tak satupun teman yang ingin bertindak demikian meskipun dia berkata gakpapa…
Dan mungkin agenda bersama terakhir mereka saat SMA adalah saat mereka alumni ROHIS mengadakan acara amal disebuah panti asuhan NURUL HADI didekat rumah dia..ya mereka mengadakan semacam kunjungan, penanaman karakter, bakti sosisal chairity di sana. Sekitar 2malam mereka menginap dipanti tersebut bersama sahabat2 yang lain juga, dan kemudian di malam terakhir saat perpisahan ada sepucuk surat dari seorang sahabat yang menggmbarkan perasaannya (wiss)..kepada mereka ber 5 Falah, Anton, Ilyas, Rahma, Fatma, Yuli, suratnya dari mbak Tintin. Nah ketika sampai di bagian pembacaan surat untuk Ilyas, dialah yang membaca, entah sengaja atau tidak kenapa harus dia yang membaca..dari sana perasaan yang mungkin dia rasakan kepada Ilyas, seakan menular ke diri Ilyas, dia mengajarkan bagaimana kita harus tulus dalam mencintai seseorang dan harus bersabar dan bersyukur atas apa yang Allah karuniakan kepada kita hihihi…
Sekitar setahun pasca kelulusan..Ilyas begitu terkejut ketika mendengar berita bahwasanya dia dilamar oleh seorang pria..Ilyas kenal dengan pria tersebut, tapi data yang diberikan oleh adik dia bahwasanya pernikahan akan dilakukan seteah kedua mempelai lulus..pikiran suudzon mulai mengaliri pikiran Ilyas..  Ditambah ketika itu adik dia tidak sengaja menemui Ilyas..lalu bercerita panjang lebar mengenai perubahan dari kakanya setelah terjadinya lamaran tersebut..bahakan dia sampai sering bertengkar dengan adiknya akibat hal2 sepele..Masyaallah, Ilyas juga sempat mentabayunkan kepda temen2 akhwat yang lain untuk memastikan kondisi dan menasihati dia agar tetap istiqomah wuish…
Karena menurut data dari adik dia, semenjak lamaran dia malah sering bermaksiat, berkhawat dengan pria tersebut, dan adiknya tidak begitu setuju dengan kakanya untuk memilih pria itusebagai pendamping hidup, entah karena alasan apa..sampai adiknya juga mengatakan kata2 yang sebelumnya sudah Ilyas duga, dan berharap bgt kepada Ilyas untuk menjadi pahkawan kesiangan (siapa gue?)
Akhir cerita, dia memutus lamaran itu lalu kemudian sabar menunggu sang pujaan hati dating dengan membawa keyakinan untuk meminangnya…dan ternyata kejadian, sorang lelaki asli ciaap yang akhirnya menjadipelabuhan hati dia, tepat di tanggal 25 Desember mereka menikah…dan lelaki itu adalah salah satu kawan seperjuangan Ilyas di Teknik UGM..hem sungguh mengharukan ya,, semoga menjadi keluarga yang samaraba..meahirkan generasi2 penerus erjuangan dakwah J
Untuk kedua sahabatku..slamat menempuh kehidupan yang sebenarnya doakan mereka segera menyusul kalian..hehe
Yogyakarta, 3 Januri 2014
Wisma Andalusia, Pogungrejo

Seandainya mulut ini tak bertuan, tak terbayang sebanyak apa pujian telah terlontarkan, sebanyak apa lantunan telah terbisikan, sebanyak apa senandung telah ternyanyikan. . . 
make me believe to choose her.