Friday, 2 May 2014

be a "kontraktor #1

Mungkin profesi yang tertulis diatas adalah profesi yang akan saya lakoni 3 tahun kedepan, insyaAllah. Sekalipun saya tak pernah berpikir untuk melakoni profesi tersebut. Bukan hanya karena gelapnya profesi diatas yang menjadi momok, terkhusus saya akan bertanggung jawab atas jutaan manusia yang beraktivitas dalam “hasil karya” saya nantinya. Itulah mungkin yang membuat saya berpikir 100 kali untuk memilih plan B atau C.

Tapi, beberapa waktu lalu saya baru saja menyelesaikan tahap akhir untuk menuju kesana, meski harus menyelesaikan skripsi dan beberapa urusan kampus lainnya. Niat awal coba-coba, tapi lha kok ya rejeki, “yo wis dijalani dulu saja” kata orang tua.  

Isu mengenai gelapnya dunia diatas ternyata terklarifikasi oleh pewawancara saya yang tersirat menceritakan panjang lebar mengenai hal tersebut. Beliau menceritakan bahwa hal-hal tersebut adalah suatu yang akan dihadapi di lapangan, dan itu akan menjadi hal-hal wajar bagi yang sudah lama disana, pun idealisme-idealisme dari kampus yang terkadang tak bisa di paksakan ketika berada di lapangan. Kemudian beliau mengakhiri pembicaraannya denga kata tapi, “tapi ingat, itu adalah ulah person bukan perusahaan.” Ya mungkin pungkasan kalimat itu yang membuat pikiran saya sedikit terbuka untuk mantap melakoni profesi itu.

Mari kita tunggu saja episode-episode selanjutnya dari Tuhan,

Banyak cara menunuju ke syurga, meski harus bertatih-tatih menghilangkan lumpur yang tak ada habisnya. 




No comments:

Post a Comment