Tuesday 20 June 2017

Untuk Calon Istriku

Untuk Calon Istriku, calon Ibu untuk anak2ku.

Terima kasih yang telah lama menungguku, sungguh aku hadir bukan untuk menambah bebanmu, menambah tetesan air matamu,
ak ingin jadi laki2 pelindungmu menggantikan ayah dan kakak2mu, aku ingin jadi tawamu dikala engkau sedih, atau penghibur dikala engakau kesepian kelak.

Ak juga datang ingin mewarnai hari2mu bersama mimpi mu, dan mimpiku.
Maafkan aku yang kelak masih banyak salah, aku masih belajar untuk memimpin, aku terkadang akan masih banyak salah langkah, dan engkaulah yg akan mengingatkan calon istriku.

Aku juga bukan manusia yg sempurna, engkau juga akan menemukan bnyak perbedaan dariku, karena aku masih belajar, aku masih terus berusaha memahamimu.

Ak mungkin tak secerdas dirimu, tak sepandai, atau secekatan dirimu, aku hanya ingin tetaplah sabar membersamaiku, aku akan menjagamu, dan selalu ada disampingku.

Calon istriku, ak ingin menjadi laki2 nomer 1 dalam hidupmu, jadi panutanmu hargailah dan hormatilah ak kelak sebagaim imammu

Terimalah aku dengan apa yg aku punya, bersamailah aku dengan segala kelemahanku, ak hanya ingin bersama2 belajar mengerti bahwa surga akan lebih mudah kita raih apabila berdua.

Lengkapilah kelemahanku, ak jga berusaha melengkapi kelemahanmu.

Ak tak berharap banyak darimu wahai calon istriku, ak hanya ingin kita sama2 membangun istana surga didunia, bersma anak2 kita kelak, berjuang bersama meraih ridhoNya

Salam

Sekarang saya sudah seperti yg lain yang berusaha mendekat, tapi tak sampai
Sekarang saya sudah seperti yg lain yang ingin bersama, tapi akan sia2
Sekarang saya sudah seperti yg lain melihat dari kejauhan, yang malu bertegur sapa, hanya berprasangka saja
Sekarang saya hanya bisa berdoa dan bisa berharap seperti yg lain

Tuesday 13 June 2017

Aku terpesona dg wanita diserambi itu
Wajahnya cerah menggambarkan betapa banyak harapan yg sedang disimpan
Senyumnya ikhlas, seikhlas kesedianya berjam2 untuk menunggu
Jari jemari diikuti mulutnya berkomat kamit seakan membaca sesuatu yg terus menenangkan hatinya
Dan pandangannya yg tajam, tapi menyejukan

Hai wanita, bolehkah ak terus duduk disampingmu?
Bolehkah ak memilikimu?
Bolehkah ak pinjam hati dan imanmu lalu aku simpan pada ruang kenyamanan hingga ia tenang disana?

Hai wanita, bolehkah trus memanggilmu dlam tiap doa yg kupinta?
Hai, kemarilah, duduklah brsma ku yang hanya berbekal niat dan cita2

Hai, na sini