Wednesday, 5 March 2014

Cerita UNIK di Panti RapiH

Sudah beberapa minggu saya mengkonsumsi obat tablet warna merah, yang diminum 4 tablet langsung sekali telen tiap hari nya.. Ya penyakit paru-paru yang entah saya dapatkan virus/bakteri itu darimana, mungkin dari kolam lele, atau pas KP di Sardjito itu telah menyerang organ paru saya. Setelah seminggu berbaring di RS, 
dokterpun mendiagnosa saya terserang penyakit yang namanya PNEUNOMIA

Haha, saya juga baru pertama kali denger kata2 medis itu. Gejalanya sih Cuma ketika batuk ada darahnya, atau lebih sering disingkat batuk darah. Tiba- tiba dari dada, pengen keluar aja itu yang namanya darah. Mirip dengan TBC, tapi setelah dites dahak hasilnya minus/negative. Itu jadi pengalaman pertama saya masuk rumah sakit,pertama kalinya ngerasain yang namanya infuse, kapok pokoknya…
dan gak bakal kelupaan deh kejadian2 yang ada disana. Lucu juga soalnya, saya memilih untuk masuk RS Panti Rapih, yang notabene RS punyanya yayasan agama tetangga. Jadi wajar kalau tiap kamar diberi ornamen2 keagamaan, dan disetiap kamar dipasang radio/speaker yang tiap pagi sekitar jam 8, isinya tausiyah ruhani ala agama sebelah. Diselingi juga dengan nada2 khas ruhaninya. Karena gak tau cara matiinya maka diputuskan buat ngencengin volume tv dengan sekenceng-kencengnya.



6 Hari di RS gak kerasa, karena 6 hari itu banyak sekali waktu yang saya habiskan bersama kedua ortu yang izin tidak masuk kerja untuk ngejagain anaknya, Alhamdulillah saya punya kedua ortu yang super baik. Entah harus dibayar dengan apa pengorbanan mereka..lanjut. Bahkan, saya juga sempat bercerita banyak mengenai silsilah keluarga dengan ortu, dan bisa diambil satu garis bahwa jika dirunut keatas, nenek moyang saya adalah seorang GURU PNS.oke, saya termasuk pemecah rekor.

Sampai suatu hari ada seorang asisten dokter mendatangi saya, dan bertanya empat mata kepada saya. Beliau sungguh terkejut, kenapa orang yang tak pernah merokok baik itu pasife ataupun aktif seperti saya bisa terserag penyakit paru2, dan kemudian beliau menawari saya untuk tes HIV sebagai langkah antisipasi ganda jika terkhawatirkan menyerang. Beliau bertanya, “Mas nya pernah gunain jarum suntik/narkoba?pernah seks bebas tanpa pengaman? Pernah ciuman?pernah donor darah?”
Saya jawab dengan tegas, “walah mas2, wong donor aja saya gak berani, apalagi yang semacam narkoba dkk, sama sekali gak pernah.” Oke, dan masnya memilih meninggalkan saya untuk memikirkan lagi apa mau tes HIV atau kagak. Kemudian hari beliau datang untuk kedua kalinya, lalu menawari lagi. Tetapi saya tetap berdalih untuk menolaknya. Seakan tak percaya, kali ini beliau mendatangkan seorang psikiater yang khusus menangani anak2 yang broken/nakal. Beliau bertanya pada saya, “apakah mas merasa pernah melakukan salah satu dari hal ini?” beliau menyodori kertas bertuliskan sama dengan apa yang asisten dokter katakan. Dan dengan tegas saya menjawab, TIDAK, dan saya yakin saya tidak terkena virus HIV. Dan sang psikiater cuma mengacungkan jempol, pertanda dia tidak akan mneruskan interview, dan beliau juga bilang bahwa beliau sangat suka orang2 jujur, tegas seperti saya(haha). Saya mungkin berprasangka jelek, ketika ikut tes HIV maka biaya akan tambah, dan saya tak pernah sekalipun bersentuhan dengan hal2 yang dapat menularkannya, jadi kenapa harus ragu J

Satu lagi kisah seorang suster muda yang mencoba memeriksa dada saya dengan tangan hampa :3
“Mas,emm, bisa minta tolong bajunya dibuka?” dengan spontan saya menjawab“apa mbak dibuka semua?”
“i..i..iya, dilepas aja gak usah setengah2” balas mbaknya dengan agak terbata
Gimana gak malu, itu mbak2 minta ortu keluar ruangan, dan mbak2nya hanya berdua dengan seorang asistennya, kemudian pintu, korden ditutup rapat, juga mbaknya cakep (astaghfirullah)
“permisi ya mas, saya mau meriksa dada mas, nanti kalo saya bilang tahan, mas nya tahan nafas, kalo saya bilang lepas, masnya bilang tujuh belas” mbaknya meminta saya
“oh iya2 mbak”balas saya. Dengan tangan hampa mbaknya memegang dada saya, pikir saya mbak adalah cewek pertama yang megang dada saya selama saya masuk kuliah :p
“mas2, tangan saya dingin yaaaa, maaf mas saya agak grogi”kata si mbak2 suster. Jeger, tapi itu emang beneran dingin, gak tau kenapa tiba2 dingin banget telapaknya, mungkin saya juga cowok pertama yang dipegang dadanya oleh mbak itu, dan saya hanya menimpali senyuman. Ah biasalah suster muda, masih grogi2, saya juga ikut grogi mbak hehehe. Setelah bercakap, memeriksa selama 15 menitan suster itupun keluar bersama asistennya..wkwkw. sayang saya gak nyanya nama dan nohpnya.well

Tapi dari sekian banyak kejadian, yang paling salut adalah saat temen2 kampus jenguk saya. Mulai dari anak KMT, kontrakan, sipil, kos denok sampai temen2 SMA. Luar biasa banyak banget, sudah tak diragukan lagi ukhuwah emang no 1 deh. Mulai dari yang rombongan, berdua (ehm) ataupun sendiri. Aneh juga ada mbak2 akhwat sendiri datang jenguk saya, padahal paginya beliau ada pendadaran S1..salut Mbak Endah J


dan satu lagi saya kagum sama agama tetangga, yang seharusnya sebagai muslim kita harus punya itu, mereka begitu rapi, ontime, sangat menjaga kebersihan. Bayangkan tiap hari kamar mandi selalu dibersihkan, sprei kasur setiap 2 hari sekali diganti, kebersihan kamar begitu terjaga, kemanan, jam pengunjung yang sangat ketat. Nah, dari banyak obrolan saya dapat bahwa beberapa rumah sakit islam swasta masih ada aja yang belum memenuhi standar itu.. Ya semoga kita sebagai kuntum khoiru ummah bisa menjemput kadrat itu untuk menajdi contoh bagi umat2 yang lain. Saya benar2 malu, dan merasa tertampar dengan keprofesionalan agama tetangga.. saya membayangkan jika RS islam nantinya adalah RS tauladan yang kebersihan, keprofesionalan, ontime, fasilitas khususnya untuk rakyat kurang mampu, teknologinya, kualitas dokter dan suster menjadi nomer1..gk kalah dengan panti rapih..

Sekian aja brur..ini kisah gue, lo pernah masuk RS juga gak ? :)

3 comments:

  1. "... dan yang paling bermanfaat nan progresif adalah saya bisa mengenalkan seseorang ke kedua ortu saya. Dan Alhamdulillah sangat didukung terutama oleh Ibu. Semoga menjadi pilihan yang tepat, simpanlah rapi-rapi, aku melihat dari matamu, tinggal realisasi kedepan iya atau tidak, gadis setengah tinggi, berpakaian ungu."

    hahaha

    ReplyDelete
  2. sepertinya tau nih siapa orangnya, hahaha

    ReplyDelete