Wednesday, 5 March 2014

Ujian Bekedok Bencana


Para Maskerer’s sedang beredar di DIY sekitarnya. Mulai dari yang muda, hingga yang tua. Tentu saja, hal tersebut berlangsung sebagai dampak dari letusan Gunung Kelut. Kurang lebih 2 hari yang lalu, tepat malam hari gunung kelut meletus. Dan ngeri untuk bayangin seberapa jauh, tinggi letusannya. Secara letak gunung itu di Kediri, dan abu vulkaniknya sampai Jogja bahkan Bandung. Tepat sebelum berangkat kemasjid, buat solat subuh, keluar, dan menemukan banyak saljunya Indonesia medarat di permukaan, ah bayangannya Gunung Merapi tercinta, ee, ternyata Kelut. Yang katanya sih, jumlah erupsi kelut itu lebih besar dari erupsinya merapi dalam 2 hari (jika ditotal). Tapi selama 1 bulan erupsi kelut yang 2 hari itu berjumlah sama dengan erupsinya merapi (erupsi=jumlah material yang keluar). Ngeriii....dan bayangkan aja tinggi eksplosif nya sekitar 20 km..MasyaAllah.
Abu-abu vulkanik yang mendarat di DIY mengakibatkan kota jogja terselimut kabut debu, jarak pandang terganggu. Selain itu abu vulkanik juga sangat mengganggu pernafasan dan pengelihatan. Yah, meski belum pernah ngerasain salju,anggap saja abu sebagai pemanasan sebelum ketemu salju beneran.hhehe
Dan sepanjang dua hari kebelakang kita akan sering bertemu dengan orang-orang bermasker, mulai dari masker berwarna kuning, biru, ataupun orang yang sengaja membalik masker birunya, so yang kelihatan warna putihnya. Mulai dari masjid, tempat laundry, warung makan semua orang pake masker, entah gimana yang makan sambil pake masker. Pun dari mulai yang jadi relawan, bagi-bagi masker gratis, bikin posko bencana, atau yang sengaja ngebendung selokan buat ngambil airnya untuk ngebersihin abu-abu yang ada dijalan. Kita akan menemukan Eropanya Indonesia di DIY. Dan sengaja kemarin jalan2 ke Teknik UGM, pulang ke kosan udah jadi seperti manusia  abu, pakaian hitam jadi coklat semua. 


Dari semuanya itu, kita banyak dapat pelajaran. Bencana-bencana yang menimpa Indonesia ini, tidak lain tidaklah bukan merupakan peringatan dari Sang Penguasa jagat Raya. Ibaratnya Dia sedang berfirman” elingo Aku menungso!!”  (Al A’laa 14-15).
Kalo di analogikan, hal ini sama ketika Umar yang merasakan adanya gempa di Madinah, kemudian beliau ingat pesan Rasul, saat mereka bersama merasakan gempa, Muhammad SAW berkata “Sesungguhnya Rabb kalian menegur kalian, maka jawablah! Yang dimaksud Rasul jawablah adalah buatlah Ridho dengan kalian.
Kita perlulah bermuhasabah, mungkin kita secara tidak sadar ataupun sadar sedang melakukan kemaksiatan,(astaghfirullah). Jangan beralasan gak tau, kalu gak mau cari tau. Mungkin Tuhan sedang menegur orang-orang yang sedang asik menikmati uang haram hasil korupsi, mungkin Tuhan sedang menegur pemimpin2 yang lalai dengan amanahnya, dengan rakyatnya. Mungkin Tuhan juga sedang menegur para pezina, pemabuk, pencuri, dan mungkin juga sedang menegur para hamba yang lupa akan janjinya, atau bahkan sedang menegur kita yang sedang berdiam diri tak melakukan apa-apa, membiarkan kemunkaran terus merajalela. (astaghfirullah)
Yaah,,ini adalah teguran bagi kita semua, INDONESIA. Saatnya berbenah, kembali lagi bangun kehidupan yang taat kepada agama, saling rukun, bekerjasama, peduli sesama.

Bencana membuat kita untuk terbuka, peduli membantu sesama,

Bencana membuat kita kuat, meningkatkan derajat, peroleh rahmat.

Bencana membuat kita introspeksi, berbenah diri, mendekat pada Illahi.
(Tiba-tiba jadi puitis gini..hahaha)

Yuk bangkit, karena kita ujian sudah diukur dari level yang diberI ujian. Berharap semoga ujian ini terselesaikan dengan baik dan lulus.

“…Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa, atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita..” Ebiet G Ade
Yogyakarta, 16 Feb 2013
Wisma Andalusia

Cah Ganteng

No comments:

Post a Comment