"Kita tak dapat menerka nerka apa, dimana, siapa, kapan, dan bagaimana jalan takdir akan membawa kita. Yang sedang kita lakukan adalah mencocok - cocokan doa dan usaha agar tepat pada jalan takdir yang telah digariskan"

Pulang

Izini aku pulang dari segala kegelisahan, dari segala pertanyaan yang memenuhi pikiran. Pulang pada secuil ruang keyakinan yang terselip diantara keraguan.
Pulang pada beratnya senyuman diantara air mata yang bercucuran.
Pulang disela jari jemari, kemudian menggemgam erat, pelan pelan mendekat dan berbisik "Dik, aku sudah pulang".

Memenangkan

Kamu juga harus berjuang karena sesuatu akan sia-sia bila tidak diperjuangkan oleh kedua pihak. Bukankah kita berharap ini adalah hal yang sama-sama kita perjuangkan, bukan hanya salah satu dari kita? Lantas bagaimana bentuk perjuangan itu, itulah yang menjadi urusan kita. Aku tidak tahu dan mungkin tidak memahami dengan caramu berjuang tapi aku percaya padamu. Kepercayaan itu mampu mengalahkan ketakutanku pada kemungkinan-kemungkinan tanpa kita harus menghindari segala bentuk kemungkinan.

Kemungkinan bahwa perjuangan kita ternyata tidak sampai pada harapan kita. Dan kita menjadi belajar tentang itu semua, kita menjadi orang yang lebih baik, menjadi orang yang lebih beriman, dan lebih tunduk pada segala ketentuan-Nya tanpa banyak tanya.

Kamu juga harus berjuang karena apapun yang menjadi akhirnya nanti. Kita sama akan memenangkannya, tidak satu pun dari kita yang merasa sia-sia, merasa kalah, sakit hati, kecewa. Saat itulah kita menang. Apapun yang terjadi di ujung perjuangan ini. Kita sepakat untuk memenangkannya, kan?

©kurniawangunadi

Merdeka?

Merdeka? Belum, kita sedang berjuang

Antara titik

Antara titik keyakinan dan keraguan
Antara titik perjuangan dan kepasrahan
Antara titik doa dan umpatan
Antara titik rukuk dan sujud
Antara titik kita
Antara titik harapan

Lahaula Wala Quwwata Illa Billah

Guru kami mengingatkan kami dengan dzikir lahaula wala quwwata illa Billah.
" apapun yang kita lakukan, kita putuskan, kita rencanakan semua atas kehendak dan pertolongan Allah. Manusia tak boleh sombong dengan apa yang telah dia usahakan, karena tanpa kekuatan yang Allah kasih, mereka tak bisa apa2 "
" ada seorang murid yang dia bisa rangking dikelas, ada karyawan yang bisa sukses dalam pekerjaan, ada pedagang yg laris dagangannya bahkan kita bisa ke masjid solat, bisa puasa gak bolong, sampai kita bisa membuka mata, menghirup nafas, berjalan itu semua atas kehendak dan pertolongan Allah "
" maka jagalah selalu niat, dan minta tolonglah pada Allah, klo yakin itu adalah jalan kebaikan dan sesuatu yg Allah suka, insyaAllah ditolong sama Allah, lahaula wala quwwata illa Billah"

Kemudian guru membimbing kami untuk berdzikir dengan dzikir ini saat tertekan, takut, galau, ragu, agar selalu ingat bahwa semua berjalan atas pertolongan Allah .

"Menyatakan cinta barangkali tak semudah berkata ‘Apa kabar?’ atau ‘Terima kasih’. Sebab bersamanya ada sebuah janji untuk terus menjaga, merawat, dan menumbuhkan orang yang kita cinta menuju derajat kehidupan yang lebih tinggi. Menyatakan cinta, dan upaya untuk membuktikannya selalu membutuhkan dua syarat penting: kemantapan hati dan kemampuan. Dua hal yang sama sekali tak mudah dimiliki.
Sementara hati yang jatuh cinta seolah tak pernah berhenti bertanya: adakah ia juga memiliki perasaan yang sama?"

Cinta Adalah Perlawanan (2015)

Karena mendoakanmu itu tanpa syarat,  dan mencintaimu itu tanpa syarat.

Seperti Rosul yang sangat mencintai pamannya, dan selalu mendoakannya. Tanpa syarat.

Keyakinan

Tak pernah ada yang bisa memberikan kepastian, melainkan keyakinan yang datang dari Tuhan