Dalam
dunia per-basketan kartun ada istilah yang dinamakan Zone. Apa itu Zone?
Dalam
kartun tersebut diceritakan bahwa zone itu adalah suatu keadaan yang dirasakan
seorang pemain basket dimana seorang tersebut dapat mencapai titik maksimal kemampuannya, mencapai 100%. Yang
membuat si pemain dapat bermain total, lepas, mencapai level tertinggi
permainannya.
Fase zone membuat pemain bermain ibarat seorang pemain super,
untouchable, layaknya seorang pemain level dewa. Fase Zone tidak bisa dirasakan
oleh semua orang, hanya orang-orang tertentu yang bisa merasakannya. Bahkan di anime tersebut diceritakan hanya dua orang yang bisa memasuki fase tersebut
dari sekian banyak tokoh yang ada.
Orang yang ingin memasuki Zone haruslah mempunyai dua syarat. Yang pertama orang atau pemain tersebut harus bermain sungguh-sungguh dengan sekuruh kekuatan, dan yang kedua adalah orang tersebut haruslah mencintai apa yang dinamakan olahraga basket itu. Setelah dua syarat terpenuhi barulah orang tersebut dapat secara otomatis masuk dalam fase zone, dimana ia akan sangat menikmati pertandingannya.
Orang yang ingin memasuki Zone haruslah mempunyai dua syarat. Yang pertama orang atau pemain tersebut harus bermain sungguh-sungguh dengan sekuruh kekuatan, dan yang kedua adalah orang tersebut haruslah mencintai apa yang dinamakan olahraga basket itu. Setelah dua syarat terpenuhi barulah orang tersebut dapat secara otomatis masuk dalam fase zone, dimana ia akan sangat menikmati pertandingannya.
Saya tidak akan bercerita lebih
lanjut tentang kartun atau anime itu lebih lanjut, temen2 bisa nonton di anime
series Kuroko no Basuke. Saya ingin menuliskan bahwa ternyata fase Zone juga
bisa dirasakan di kehidupan nyata? Bagaimana bisa ? ini analisis berdasar teori
empiris saya (bukan secara ilmiah).
Saya pernah melalui saat
melelahkan dimana saya harus melawan kemalasan saya untuk belajar. Dengan
kesungguhan dan keterpaksaan , akhirnya saya bisa melalui itu semua, dan secara
otomatis saat itu saya telah menghabiskan waktu saya selama 3 jam di meja
belajar.
Di kejadian lainnya,
Saya adalah orang yang sangat menyukai futsal. Ketika bermain itulah merupakan saat yang ditunggu-tunggu, sehingga saya akan selalu bersungguh-sungguh disetiap pertandingan. Maka hasilnya permainan futsal terasa begitu nikmat, enjoy meski tim saya kalah.
Di kejadian lainnya,
Saya adalah orang yang sangat menyukai futsal. Ketika bermain itulah merupakan saat yang ditunggu-tunggu, sehingga saya akan selalu bersungguh-sungguh disetiap pertandingan. Maka hasilnya permainan futsal terasa begitu nikmat, enjoy meski tim saya kalah.
Nah disaat tersebutlah sebetulnya
kita masuk dalam fase zone. Fase zone terjadi apabila suatu kesungguhan yang akhirnya
menumbuhkan kecintaan untuk mengerjakan atau kecintaan yang akhirnya
menumbuhkan kesungguhan saat mengerjakan. Fase zone membuat kita merasa begitu
nyaman,dan sangat mengikuti arus untuk terus melakukan sesuatu yang sedang kita
kerjakan, dengan totalitas tentunya. Pada fase inilah tubuh, pikiran, emosi
kita terasa sangat harmoni untuk sejalan dengan apa yang dikerjakan.
Orang-orang yang memasuki fase Zone bukannya orang yang akhirnya secara tidak
sadar melakukan itu semua, bahkan orang tersebut tau apa yang sedang ia
lakukan, bagaimana keadaan sekitar yang sedang berjalan. Karena pikiran juga
akan secara 100% menerima informasi-informasi penting dari dunia luar.
Dan masa transisi antara fase awal dan fase zone juga tidak bisa diprediksi tepatnya. Karena saat memasuki fase Zone, secara otomatis orang itu merasakan aka ada suatu energy besar yang sedang merasuki dirinya. Selain itu zone ini mempunyai batas waktu penggunaan,yang juga secara tiba-tiba akan menghilang, yang disebabkan oleh beberapa faktor misalnya kelelahan.
Dan masa transisi antara fase awal dan fase zone juga tidak bisa diprediksi tepatnya. Karena saat memasuki fase Zone, secara otomatis orang itu merasakan aka ada suatu energy besar yang sedang merasuki dirinya. Selain itu zone ini mempunyai batas waktu penggunaan,yang juga secara tiba-tiba akan menghilang, yang disebabkan oleh beberapa faktor misalnya kelelahan.
(Sebenarnya hampir sama dengan teori habbit, tapi secara praktis Zone ini akan sangat berguna saat melalui aktivitas yang tidak terlalu rutin untuk dikerjakan.)
Nah temen2, coba praktikan teori non ilmiah ini dalam kehidupan kita. Mungkin bisa dipraktikan saat kita mengerjakan laporan praktikum, nulis laman di blog, nulis skripsi, berpendapat di forum atau hal-hal lainnya. InsyaAllah temen-temen akan memasuki fase Zone itu. Tuhan pun juga telah menjelaskan di firman sucinya, bahwa setelah kesulitan pasti ada kemudahan.
Tapi ingat jangan sekali-kali mengharap atau mengandalkan fase ini! Yang terpenting cukup lakukan 2 syarat saja, lakukan dengan kesungguhan dan semua kekuatan serta cintai aktivitas itu.
No comments:
Post a Comment