Wednesday, 26 March 2014

Fase “Zone”


                Dalam dunia per-basketan kartun ada istilah yang dinamakan Zone. Apa itu Zone
Dalam kartun tersebut diceritakan bahwa zone itu adalah suatu keadaan yang dirasakan seorang pemain basket dimana seorang tersebut dapat mencapai titik maksimal kemampuannya, mencapai 100%. Yang membuat si pemain dapat bermain total, lepas, mencapai level tertinggi permainannya. 
Fase zone membuat pemain bermain ibarat seorang pemain super, untouchable, layaknya seorang pemain level dewa. Fase Zone tidak bisa dirasakan oleh semua orang, hanya orang-orang tertentu yang bisa merasakannya. Bahkan di anime tersebut diceritakan hanya dua orang yang bisa memasuki fase tersebut dari sekian banyak tokoh yang ada.


Tuesday, 25 March 2014

Wanita Pujaan (2)

cittt..” ku rem dan kumatikan mesin motor tuaku kemudian aku beranikan diri untuk menemui Novi yang kala itu sedang mengistirahtkan badannya yang sangat kecapekan menuntun kendaraannya.
Maaf mbak, saya tadi melihat Mbak sedang menuntun motor, apa bannya bocor/kendaraannya gak bisa nyala?” Tanyaku

Aku melihat begitu ketakutannya wajahnya, membayangkan aku akan melakukan sesuatu buruk kepadanya.
Mas siapa ya? Jangan macem-macem, atau saya teriak nih!” teriak takut Novita

Aku pun coba meyakinkannya, “Tenang mbak saya tak punya niatan jahat apa-apa, tadi saya melihat mbak begitu kepayahan menuntun motor, apa motor mbak sedang bermasalah? Saya menawarkan bantuan kepada Mbak, lagian kalau mbaak teriak juga gak bakal ada orang yang datang kesini”. Dengan senyum aku coba menenangkanya
.
ooh, maaf mas. Iya, ini gak tau kenapa tiba tiba motornya gak mau nyala. Gak tau accunya, atau businya saya gak ngerti” Novita mencoba menjelaskannya pada ku. Terang aja aku tidak terlalu paham masalah mesin-mesin seperti itu, secara tiap hari aku hanya bergelut dengan kabel dan arus yang tak pernah terlepas dari benakku.

Okke mbak, gini saja, karena saya juga belum tau apa permasalahnnya, lebih baik besok aja dibawa ke bengkel, gak mungkin juga malam malam ada bengkel buka, motor mbak biar saya bawa aja, mbak pake dulu motor saya buat pulang kerumah mbak, mbak kosnya dimana ya?” Aku coba tawarkan solusi itu padanya, dengan spontan dia jawab,

Loh apa tidak ngrepoti mas? Lha wong ini dekat aja, biar saya tuntun sendiri? Apa jangan jangan mas nya ini…tolong..

Mbak mbak, saya samasekali gak ingin beriat jahat pada mbak, saya ikhlas, saya merasa bersalah saja kalau membiarkan seorang gadis pulang sendiri dengan menuntun motor ditengah malam kayak gini, kalau ditengah jalan diapa apain orang gimana coba? Jadi saya yang salah udah ngebiarin mbak. Udah, ini KTM saya, ini no hp saya besok kita janji ketemuan di bengkel, saya minta no hp mbak biar gampang hubunginya” 

Itu jawabanku saat itu. Setelah aku berkata demikian, Novita langsung meng-iyakan penawaranku itu, dia beri aku no hp nya, kemudian dia langsung menaiki motorku untuk menuju kekosannya yang ternyata di daerah Jakal. Entah kenapa rasa kekhawatirannya tentang niat jahat yang jangan jangan ada pada diriku, tiba tiba berubah menjadi rasa keperayaanya padaku. Padahal jika dilihat-lihat, jika aku jual motornya, bisa aku dapat harga 1,5 kali lipat motor tuaku. Entah kenapa, prasangka tersebut, hilang dengan sekejap.

Bolehkah ku sapamu lewat untaian doa, 
ku tatapmu lewat teropong taqwa, 
ku dengarmu lewat irama surga, 
ku buktikan lewat janji suci selamanya

Wednesday, 19 March 2014

Sahabat #2

Muhammad Ibnu Falah Adinugraha (bener toh?)
Cerdas, pandai olah kata, pandai manage hati, pekerja sejati, sikap petarungnya jadi karakter khas “mbah” yg satu ini.
Ini sahabat masa kecilku,ketika duduk dibangku SD aku sudah mengenalnya dengan baik dan sampai saat ini.Yap beliau sering dipanggil MBAH oleh kami, karena beliau orang yang paling tua.
Beliau juga sebagai teman diskusi yang enak. Gak bakal bosen-bosen nya membahas dakwah, jodoh ketika "duduk berdua" dengan beliau.
Ketika SMP aku sempet agak menjauh dari beliau (dramatis), karena beliau ikut OSIS, dan sangat aktif. yang ketika itu aku tidak gabung dengan OSIS. Tapi Allah mendekatkan kami lagi ketika kami di SMA. Meski tidak pernah satu kelas, hampir setiap hari ketemu dengan beliau. Karena kami berada di satu organisasi ROHIS, OSIS, HIMPARISBA. Nah aku mengenal HIMPARISBA juga dari beliau. Dan akhirnya beliaulah yang memegang setir HIMPARISBA pada zamannya. 
Sampai sekarang pun aku masih banyak komunikasi dengan beliau. Meski tak satu sekolah lagi, kita tetep komunikasi dnengan baik. Yap, beliau sekolah di Institut terbaik negeri, ITB.


Sampai saat ini, pembahasan utama ketika kita bertemu pun adalah seputar jodoh (gak bosen-bosen). Tapi aku belajar banyak dari beliau, mulai dari kegigihanya, solihnya, tempat aku sering bertanya masalah agama. Adi insyAllah kau akan menemukan pendamping yang lebih solihah dari mbak septina (ahai). Cita-citanya apa yap?, ah beliau ingin mengabdi untuk negrei dan agama. Menjadi seorang cendekiawan muslim yang hebat di Indonesia :)