Kita dan proses yang telah kita lewati adalah perjalanan menuju kedewesaan.
Kita yang semula hanya diam kemudian berani bicara, kita yang awalnya berjalan, perlahan demi perlahan berlari.
Proses yang telah dilewati sedikit banyak memberi jejak ingatan, sewajarnya jejak baik disimpan dan yang buruk jdi buku catatan.

Perjalanan akan mengantarkan kita pada pesinggahan kesabaran, pada lautan kelapangan serta langit2 kesyukuran.

Kata temen "ujian akan mengencangkan ikatan. Selalu perbaiki hubunganmu dengan Allah Allah akan perbaiki hubunganmu dengan siapa saja, perbanyak lah doa dan sujud, hingga tak terhitung brapa jam kau melaakukan itu"

Terima kasih tak terbilang buat wanita tercentil wanita tergalak wanita termenakutkan wanita tersabar, wanita terstrong, wanita tertahan banting, yang insyaAllah terbaik :D

#tapitetepnomer2ya

Kita membaca kondisi ini dengan presepsi masing2, yang kadang gagal terpahami oleh pikiran dangkal kita.
Bukankaah kita butuh untuk berdua, lalu kita utarakan apa yang kita pahami, agar kita berpikir bersama.
Kadang kita ingin membaca keinginan kita dengan sikap kita saat ini, kadang kita merasa sikap kita sudah baik2 saja menurut perasaan kita saat ini.

Kita lupa dengan bicara, kita lupa dengan mengerti, kita lupa dengan memahami, kita lupa dengan doa.

Kita harus lebih tepat bertindak dengan kondisi dan kejadian yang telah kita lewati berdua.
Kita harus kembali menengok, apa yg telah kita perjuangkan hingga sampai saat ini
Kita punya kekuatan dan tanggung jawab bersama dengan proses kita.
Kita harus lebih baik, saling menguatkan, bahwa bukan lagi ak dan kamu, tapi kita.

Kita bangun bersama, lari bersama, kita senyum bersama.
Iya kita.
YH