Apa kabarmu disana? Ak sma sekali blm mendengar kbrmu akhir2 ini cerita2mu. Maafkan manusia jahat ini yg tak bisa utuh mengenalmu, manusia ini hanya ingin membuatmu tertawa bahagia tapi kalah dengan egonya sendiri yg justru it membuatmu geram.
Balasan2 mu sudah bsa terjawab bahwa kau sedang merasakan marah, sesak atay sejenisnya.
Tak apa, ak jga manusia bernyawa yg sewaktu2 Tuhan ambil, manusia yg tak bisa harus kalem setiap waktu, manusia yg ingin dipandang sebagai imam, yang bodoh menangkap kode2 cerdasmu.
Kalaupun masih ada asa, ak tak akan pernah mencabut keputusanku.
manusia ini akan tetap disini mendukung segala keinginanmu, disampingmu, engkau boleh menyapa tiap waktu, manusia it akan senang sekali.
Tapi ingat manusia itu tetap bodoh, manusia tak bisa meramal, bicaralah maka ia akan paham meski kau harus sabar menghadapinya.

Maukah kau kabulkan 1 dulu dr sekian banyak permintaanku padamu?

Nduk, ak tak pernah berkata sibuk untuk keluarga, bapak ibuk, adik, kamu.
Ak memprioritaskan semua diatas apapun, teman/kerja/hobi, kecuali kepentingan dengan Allah solat misal.

Yakin dan tenanglah semua aman.
Dan ketika ragu muncul tanyakanlah, ungkapkanlah, semua jg akan terjawab dg aman

Ak selalu yakin padamu, yg bangun pagi mnemaniku dalam petang mnuju tawang, membersamaiku hingga jam menunjukan pkul 21.00 saat yg paling kta benci, yg mau duduk direrumputan memandang langit luas, yg menunggu dgn sabar waktu adzan dan sholat usai.
Pulanglah dengan ketulusan , kasihmu akan sangat senang melihatmu kembali